Jakarta, SAWIT INDONESIA – Perusahaan sawit yang terdaftar di Bursa Singapura telah merilis laporan keuangan sepanjang 2024. Berdasarkan dari data tersebut, redaksi membuat rangking perusahaan yang memiliki pendapatan dengan pendapatan tertinggi.
Faktor pendorong ciamiknya kinerja perusahaan karena dukungan kenaikan harga sawit di tahun 2024. Sedangkan dari faktor produksi, sejumlah perusahaan menghadapi tren penurunan produksi.
Bagi perusahaan yang bermain hingga ke downstream product seperti Wilmar, Indofood Agri, dan Golden Agri akan mendapatkan nilai tambah yang luar biasa bagi pendapatannya.
- 1. Wilmar International Limited
Di posisi pertama, Wilmar menempati urutan teratas dengan pendapatan terbesar mencapai US$67,3 miliar pada 2024 atau lebih tinggi 0,3% dari tahun 2023 sebesar US$67,15 miliar. Kenaikan pendapatan ditopang oleh volume penjualan yang lebih kuat untuk Produk Makanan dan Produk Pakan & Industri tetapi sebagian diimbangi oleh harga gula yang lebih lemah.
Kuok Khoon Hong, Chairman and CEO of Wilmar dalam rilisnya menjelaskan bahwa Meskipun kondisi operasional yang menantang selama tahun ini, sebagian besar bisnis kami melaporkan laba yang lebih tinggi pada tahun anggaran 2024, tetapi hal ini diimbangi oleh bisnis perdagangan gula yang lebih lemah dalam segmen Pakan dan Produk Industri kami yang mengalami tahun yang luar biasa pada tahun anggaran 2023.
“Kami berharap untuk terus meningkatkan pangsa pasar kami untuk segmen Produk Makanan di tahun mendatang,” tambahnya.
Dikatakan Kuok bahwa seiring dengan upaya perusahaan membangun reputasi sebagai produsen makanan sehat dan berkualitas. Maka, ada tantangan di sektor refineri minyak sawit. Sementara kami optimis bahwa bisnis oilseed akan berjalan memuaskan karena produksi tanaman kedelai diperkirakan akan mencapai rekor di Brasil pada tahun 2025.
- 2. Golden Agri Resources Ltd
Golden Agri Resources Ltd membukukan kenaikan pendapatan 12% menjadi US$10,91 miliar sepanjang 2024 dibandingkan tahun 2023 berjumlah US$9,7 miliar.
Franky O. Widjaja, Chairman and Chief Executive Officer Golden Agri menyatakan perusaahan dengan bangga melaporkan pertumbuhan yang kuat di seluruh metrik keuangan utama. Tahun ini, kami melihat kontribusi yang diperluas dari bisnis hulu kami, yang menambah kinerja operasi hilir kami yang kuat. Ini adalah bukti keunggulan strategis dari operasi kami yang terintegrasi secara vertikal, yang terus memberikan stabilitas dan fleksibilitas untuk menavigasi dinamika industri.
“Investasi berkelanjutan kami dalam inovasi, teknologi canggih, keunggulan operasional, dan praktik keberlanjutan akan memperkuat keunggulan kompetitif perusahaan,” tambahnya.
Dikatakan Franky, rekor volume penjualan sebesar 11,9 juta ton pada tahun 2024, mendukung pertumbuhan pendapatan sebesar 12% menjadi US$10,9 miliar. Penjualan yang lebih kuat, bersama dengan harga CPO yang lebih tinggi, berpadu untuk mengimbangi dampak dari hasil perkebunan yang lebih rendah.
- 3. First Resources Ltd
First Resources Ltd mampu bertumbuh 5,9% menjadi US$1,038 miliar yang ditopang harga minyak sawit lebih kuat, dengan harga CPO pada basis free-on-board Belawan naik 11,8% menjadi US$1.006 per ton daripada tahun 2023 sebesar US$900 per ton.
Ciliandra Fangiono, CEO First Resources menyebutkan pertumbuhan perusahaan di tahun 2024 sangat dipengaruhi rata-rata harga CPO yang meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, juga dipengaruhi peningkatan konsumsi domestik di Indonesia dan produksi minyak sawit yang lebih rendah dari perkiraan.
“Ke depannya, perluasan mandatori biodiesel Indonesia dari B35 menjadi B40 pada tahun 2025 sangat mempengaruhi pasokan minyak sawit global dan mendukung harga,” jelasnya.
- 4. Bumitama Agri Ltd
Bumitama Agri mencetak kenaikan pendapatan 8,3% menjadi Rp 16,7 triliun pada 2024. Kenaikan pendapatan ini didukung oleh Harga jual rata-rata triwulanan yang meningkat di antara produk-produk utama bersama dengan biaya pupuk yang lebih rendah telah berkontribusi pada EBITDA triwulanan yang luar biasa.
Pada saat itu, harga minyak sawit berjangka yang diperdagangkan di Bursa Derivatif Malaysia melonjak karena akses pasar ke wilayah penghasil minyak biji utama di wilayah Laut Hitam terganggu, akibat perang. Pada 4Q24, produksi melonjak ke titik tertingginya untuk tahun ini
Produksi CPO Bumitama terkoreksi di tahun 2024 menjadi 1,14 juta daripada tahun 2023 berjumlah 1,2 juta ton. Meskipun demikian, rata-rata harga CPO penjualan perusahaan naik 12% menjadi Rp 12.700/kg pada 2024.
- 5. Indofood Agri Resources Ltd
Indofood Agri Resources Ltd menghadapi penurunan pendapatan menjadi Rp15,96 triliun pada 2024 dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp 16 triliun.
Kontribusi pendapatan 2024 ditopang segmen edible oil and fats sebesar Rp12,3 triliun dan segmen perkebunan Rp11,9 triliun.
Sedangkan, produksi CPO perusahaan sedikit turun menjadi 706 ribu ton pada 2024. Begitupula dengan palm kernel merosot menjadi 167 ribu ton.
- 6. Kencana Agri Ltd
Selama Tahun 2024, pendapatan perusahaan tumbuh 13% yang ditopang oleh harga jual yang lebih tinggi untuk Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (PK). Harga jual rata-rata CPO pada 2024 naik menjadi US$785/MT, yang merupakan peningkatan sebesar 12% dari harga rata-rata tahun sebelumnya sebesar US$698/MT. Demikian pula, harga rata-rata palm kernel naik menjadi US$491/MT pada 2024, naik dari US$345/MT pada 2023.
Secara khusus, volume penjualan CPO perusahaan turun 0,7% dari 174.598 MT pada tahun 2023 menjadi 173.323 MT pada 2024, sedangkan volume penjualan PK turun sebesar 4%, dari 35.209 MT pada tahun anggaran 2023 menjadi 33.833 MT pada tahun anggaran 2024.
Alhasil, pendapatan perusahaan di tahun 2024 tumbuh 12,7% menjadi US$153,7 juta, dibandingkan tahun 2023 sebesar US$136,3 juta.
Leave a Reply