Sawit Token

Jakarta, SAWIT INDONESIA – Bisnis sawit masih memiliki potensi cerah untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi perekonomian Indonesia. Adalah PT Agrinas Palma Utama yang bersiap-siap akan menjajaki perkebunan sawit.

Rencana ini terlihat dari  kerjasama Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo yang menandatangani perjanjian dengan PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) dalam bidang pendampingan dan pengelolaan kebun sawit.

“Kami sangat mengapresiasi bantuan pendampingan yang diberikan Holding Perkebunan melalui PTPN IV PalmCo,” ujar Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) Letjen TNI Purn. Agus Sutomo dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (3 Maret 2025).

Letjen TNI Purn. Agus Sutomo  menjelaskan bahwa Agrinas Palma Utama perlu banyak belajar dan kami sangat menghargai PTPN yang dengan gerak cepat menyambut permohonan kami, kita akan terus bergerak cepat dan produktif.

“Tujuan kita adalah bagaimana menciptakan perkebunan yang produktif, berkelanjutan, dan membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia!” imbuhnya bersemangat.

Sebagai informasi, PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) merupakan hasil transformasi dari BUMN sebelumnya PT Indra Karya (Persero).

Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya, menyebutkan PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) mendapat mandat dari pemerintah dalam menjalankan pengelolaan perkebunan sawit yang tersebar di wilayah nusantara.

“Agrinas adalah embrio BUMN Perkebunan yang mengelola perkebunan sawit terluas, tidak hanya di Indonesia tetapi bahkan di dunia. Untuk itu, jika Agrinas ini mampu menjalankan praktek budidaya perkebunan yang lestari secara optimal, tentu akan sangat berdampak pada produktivitas CPO yang kita semua butuhkan,” kata Jatmiko.

Menurutnya, walaupun saat ini Indonesia merupakan produsen minyak minyak sawit terbesar di dunia, namun peningkatan kebutuhan CPO baik untuk pangan maupun energi masih harus terus ditingkatkan guna menjaga kestabilan pasokan.

“Awal tahun ini pemerintah telah menetapkan kebijakan B40. Penerapan B40 itu sendiri membutuhkan sekitar 16,08 juta Kilo liter RBDPO setahun. Sedangkan kalau nanti naik menjadi B50, maka dibutuhkan 20,11 juta KL,” sebutnya.

Untuk itu, pengelolaan perkebunan dengan standar terbaik dan berwawasan lingkungan yang dijalankan PalmCo selama ini seyogyanya dapat ditularkan kepada Agrinas yang akan mengelola perkebunan sawit dalam skala besar.

“Kita berada dalam satu kapal yang sama, tujuannya jelas untuk berkontribusi dalam kebutuhan pangan dan energi nasional melalui sawit. Memberikan sebesar-besar manfaat bagi bangsa dan negara yang kita cintai ini. Untuk terimakasih kepada pemegang saham dan Agrinas yang telah mempercayakan PalmCo dalam mendampingi pengelolaan kebun sawitnya,” sebut Jatmiko.

Direktur Utama PTPN III (Persero) Muhammad Abdul Ghani menegaskan PalmCo siap membantu Agrinas di masa-masa awal transformasi ini. Kedepannya ia berharap semakin banyak kolaborasi bersama yang bisa dibangun antara keduanya.

“Banyak hal yang bisa kita kerjasamakan. Kedepannya PalmCo pasti akan membutuhkan Agrinas, semisal dalam hal pasokan bahan baku dan lain sebagainya. Mari bersama kita akselerasi membangun sawit Indonesia menjadi raja di negerinya sendiri, membawa kemandirian pangan dan energi,” tutup Ghani.

Penandatangan surat perjanjian antara PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) dengan PTPN IV digelar di gedung Agro Plaza, senin (24/02) lalu. Penandatanganan dilakukan oleh Dirut PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa dan SEVP Palma Mayjen TNI Purn. Cucu Sumantri disaksikan oleh Dirut Agrinas dan Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *